Monday 9 November 2009

Koleksi Pameran Helikopter





Berbagai gambar yang sempat diambil pada pameran dirgantara HUT Penerbad.

Sunday 8 November 2009

Pameran Helikopter


Sabtu 7 Nopember 2009 jalan jalan lihat pameran dirgantara yang diselenggarakan oleh Penerbad di halaman hangar sebelah barat bandara A. Yani Semarang. Tontonan seperti ini baru pertama kali diselenggarakan di daerah. Masyarakat antusias datang melihat di pameran ini. Paling tidak pembelajaran kepada masyarakat mengenai peralatan perang yang diperoleh dari uang rakyat dan mahal harganya ini dapat dijadikan ikut rasa memiliki dan pemeliharaan yang baik.

Sunday 25 October 2009

Bengkel Rambut


Bengkel rambut ini mungkin baru satu satunya di Indonesia. Terletak di Desa Parenggan tepatnya di jl. dr. Susanto Pati. Istilah yang lazim dikenal adalah salon atau potong rambut. Namun menurut pemilik yaitu mas Bambang, memberikan nama agar lain dari yang lain agar orang lebih mengenal. Di bengkel rambut ini juga melayani perawatan wajah. Konon banyak yang mempergunakannya walaupun hanya tahu dari mulut kemulut.

Tuesday 6 October 2009

Tebu Trangkil


Pada era 80-an kita masih menangi tanaman tebu di kanan kiri pinggir jalan bila menuju Trangkil atau Tayu. Dulu di seputaran Karangdowo atau sebelah utara rumah sakit RAA. Suwondo atau sebelah utara asrama alugoro. Disitu pernah ada tempat pengepul tebu yang siap dinaikkan ke lori yaitu sejenis kereta api yang khusus mengangkut tebu ke tujuan akhir pabrik Trangkil. Dulu ada yang namanya Nggantingi, yaitu upacara bilamana pabrik gula Trangkil memasuki musim giling. Kisaran bulannya yaitu bulan Mei tiap tahunnya upacara Nggantingi ini diadakan. Ada pasar malam dan keramaian di seputar halaman pabrik. Itulah kenangan masa lalu kalau di Pati pernah ada pabrik gula yaitu PG. Trangkil dan PG. Pakis.

SMA NEGERI PATI



SMA Negeri 1 Pati, dulu namanya hanya SMA NEGERI PATI saja sempat menjadi SMU Negeri 1 Pati. Tetapi sekarang kembali lagi menjadi SMA Negeri 1 Pati, setelah SGO dan SPG sekarang menjadi SMA. Foto tampak dari depan. Di SMA ini tentu banyak suka dan dukanya baik dengan murid maupun gurunya. Sehingga para alumninya sekarangpun masih menjalin komunikasi baik lewat fasebuk maupun milis.

Monday 5 October 2009

Rumah Karesidenan Pati


Rumah tinggal dinas pembantu gubernur wilayah Pati atau dikenal dengan Karesidenan terletak di jalan jenderal Sudirman. Sekarang istilah karesidenan sudah berganti menjadi Bakorlin ( Badan Koordinasi Wilayah ) Untuk Bakorlin I meliputi wilayah Pati, Kudus, Jepara, Rembang dan Blora. Dihalaman rumah dinas ini ada lapangan tenis dan kolam yang dulu bisa untuk mainan kapal kapalan. Foto diambil dari depan.

Wednesday 30 September 2009

Roro Mendut Dan Pranacitra

Roro Mendut merupakan salah satu istri dari Tumenggung Wiraguna pada jaman raja Sultan Agung. Dalam babad Sultan Agung diceritakan bahwa Ni mbok Roro Mendut disamping cantik dandanannya serba patut, murah senyum, dan tingkah lakunya berbeda dengan para selirnya. Pada waktu Sultan Agung memerintahkan Tumenggung Wiraguna pada proyek pembendungan Kali Gajah disitu dilakukan berbagai upacara. Tumenggung Wiraguna memanggil orang-orang yang akan dipekerjakannya. Tumenggung Wiraguna dalam mengawasi pekerja atau menunggu proyek sambil bermain judi. Dalam dunia perjudian ini ada sebuah nama yang tidak boleh dilupakan, yaitu Pranacitra. Pranacitra ini tinggal di Batakenceng. Ia termasuk orang kaya dengan koleksi pedang, keris, tombak dan berbagai ternak seperti kambing, itik, ayam, burung merpati, juga seperangkat gamelan. Namun pada saat itu bagus Pranacitra sedang prihatin sakit panasnya kumat. Berita sakitnya Pranacitra ini telah tersebar kepada kawan kawan seperjudiannya. Sehingga kawan kawan nya salah satunya bernama Bagus Jalar memberikan nasehat untuk membeli rokok dari Wirogunan, mbok Roro Mendut penjualnya. Mereka cerita pada Bagus Lola anak Pranacitra kalau sakit menginya sembuh setelah diobati rokok dari Wirogunan tersebut. Lalu Bagus Lola dan Bagus Jalar masuk rumah menemui Pranacitra yang telah sakit parah. Disampaikannya untuk diobati dengan rokok wangi mbok Roro Mendut penjualnya. Pranacitra pasrah saja dan menuruti saran dari Bagus Jalar untuk membelikan rokok wangi nya Roro Mendut. Dengan memberikan uang, Pranacitra berkata. “ Jalar, belikanlah saya rokok wangi itu. Jika nanti dapat sembuh, sungguh saya bernadar. Saya akan membeli sendiri rokok wangi itu dan saya menginap semalam disana”. Cepat-cepat Jalar berangkat membeli rokok itu. Roro Mendut penjual rokok itu, terkenal kecantikannya. Siapapun yang melihatnya akan jatuh cinta.

Ketika itu Jalar tiba disana dan berkata; “Saya mau membeli rokok seratus ringgit. Berilah dua batang rokok saja”. Roro Mendut tersenyum serta mengerling. Katanya kemudian, “Saya tidak menawarkan, jika membeli sebatang berkatalah sebatang. Orang orang antri membeli rokok di warung Roro Mendut. Tetangga tetangganya pada heran melihat larisnya rokok dagangan Roro Mendut. Beberapa saat kemudian Jalar menyambung percakapannya, “aduh, mbok Roro, perkenankanlah sekali ini saya dan tujuan saya hanyalah untuk obat. Kiai sakit nafas”. “Kiai siapa yang dimaksudkan itu?”. “ Ki Pranacitra yang bertempat tinggal di Batakencang. Ia adalah botoh yang terkenal, tetapi sekarang tidak dapat menghadiri persabungan”. “Tetapi mengapa ia berani membeli rokok dengan harga yang mahal?”. “Ya malah bernadar, jika ternyata dapat sembuh, ia kan menginap disini semalam”. Sesudah menerima rokok, Jalar minta pamit terus pulang ke Batakenceng. Sesampainya disana Ki Pranacitra dijumpainya sedang berada di tempat tidurnya dengan nafas sengal sengal. Anak istrinya menunggu disana, Bagus Lola sedang memijiti Pranacitra. Rokok yang dibawa Jalar diterima mbok Pranacitra. “Murah benar harganya, seringgit dapat dua batang, kata mbok Pranacitra”. “Memang saya tawar dan berterus terang kalau rokok ini sebagai obat”. Mendengar laporan Jalar itu, Pranacitra buru buru minta rokonya segera disulut. Rokokpun segera menyala dan kemudian dirokok oleh Pranacitra. Asapnya berkepul kepul, Pranacitra dibuatnya megap megap. Tetapi seketika itu dahaknya keluar semua dan sembuhlah Pranacitra. Nadarnya pergi ke rumah Roro Mendut tidak dilupakannya. Istrinya diperintahkan untuk menyiapkan barang barang yang akan dibawa kesana. Pranacitra berganti pakaian dan sesudah itu berangkat ke Wirogunan dengan para pengikutnya. Pranacitra langsung menuju kedai Roro Mendut. Sesampainya disana Roro Mendut mempersilahkan masuk. Melihat pandangan dan senyum Roro Mendut Pranacitra jatuh cinta. Sejenak dalam hatinya ia sempat berkata, ”Kasihan, ia hanya sebagai penjual rokok”. Dibenak Pranacitra ingin memperistri dan menghidupinya. Pada saatnya Pranacitra berkata kepada Roro Mendut perihal tujuan kehadirannya dan menyerahkan barang bawaan kepada Roro Mendut. ” Ya, terima kasih,” jawab Roro Mendut. ” Saya kamu anggap sebagai dukun ataupun apa terserah, tetapi jika kamu mau menginap disini karena sembuh dari sakitmu mengi, janganlah. Tidak patut dilihat orang, orang laki laki membayar nadarnya dengan menginap ditempat orang perempuan. Apalagi saya mempunyai suami orang yang terpandang di Mataram. Pranacitra kecewa hatinya, agak menyesal hatinya telah jatuh cinta kepada Roro Mendut. Selesai makan diusirlah pulang Pranacitra dan diberinya oleh oleh rokok. Pranacitra segera pergi meninggalkan tempat itu meskipun hatinya tertambat disana. Dalam hati Pranacitra berkata ” Oh kekasihku, Roro Mendut. Belum legalah rasa hatiku. Nantikanlah saatnya. Akan kucarikan engkau guna guna yang ampuh”. Pranacitra yang masih ditengah perjalanan menuju rumahnya selalu bersenandung disepanjang jalan sambil melangkahkan kakinya. Bayangan akan kecantikan Roro Mendut tidak hilang hilang. Segera sesudah itu Pranacitra menggunakan aji sirepnya. Kedai rokok Roro Mendut laris dagangannya makin malam makin habis. Lalu ketika itu Roro Mendut turun dari tempat jualannya, menghampiri dan menarik tangan Pranacitra kerumahnya. Sesampainya didalam rumah, pintunya kemudian ditutup dan dikuncinya. Roro Mendut dipangku Pranacitra dan diciuminya hingga keduanya melepas kerinduan layaknya suami istri. Selesai melepaskan kerinduan sampai kepayahan. Keduanya segera ke pemandian untuk membersihkan diri. Kata Pranacitra kepada Roro Mendut ” Bagaimanakah jika kamu malam ini saya ajak mingat”. Ternyata Roro Mendut tidak menolak, karena ini telah terpengaruh guna guna. Roro Mendut lupa akan segala barang miliknya yang berharga karena ampuhnya guna guna Pranacitra. Sementara istri Pranacitra menunggu kedatangannya dirumah setelah melakukan nadarnya. Ternyata dalam rombongan yang kembali hanya Pranacitra yang tidak kelihatan. Ditanyakanlah pada rombongan yang telah berangkat tadi, mengapa Pranacitra tidak kembali. Lalu disampaikanlah berita apa adanya pada istri Pranacitra. Marahlah istri Pranacitra telah dikhianati, setelah mendengar laporan tadi, berucap “Tidak urung kamu akan mati beserta pelacur itu karena berani terhadap istri bupati”. Akhirnya istri Pranacitra balas dendam dengan menjalin asmara dengan Tumenggung Wiraguna. Pada akhirnya Sultan Agung mengetahui perselingkuhan antara Roro Mendut dan Pranacitra. Lalu diutusnya prajurit untuk menangkap hidup hidup pasangan Pranacitra dan Roro Mendut untuk dihukum mati. Setelah tertangkap memang benar keduanya di ikat dan dihunus dengan keris Sultan Agung tetapi eksekutornya adalah pengadilan yang dibentuk Sultan Agung pada saat itu. Roro Mendut tegar dan bertanggungjawab atas perbuatannya itu dan hukuman mati itulah yang ditunggu tunggunya. Ini sekilas asmara antara Roro Mendut dan Pranacitra dalam buku Babad Sultan Agung yang di terjemahkan oleh Soenarko H Poespito. Buku ini tidak diperjualbelikan namun bisa didapatkan di Balai Penelitian Bahasa di Yogyakarta.

Tuesday 29 September 2009

Jembatan Kali Godhi


Ini adalah gambar jembatan kali godhi. Dari arah simpang lima bila mau menuju Trangkil atau Tayu pasti melewati jalan atau jembatan ini. Di depannya tidak jauh adalah rumah sakit RAA. Suwondo Pati.

Pasar Puri


Ini gambar di daerah pasar Puri Pati. Dulu sebelah kanan dari gambar adalah pasar puri yang sekarang sudah menjadi ruko. Sedang disebelah kiri sekarang menjadi pusat jajan dan makanan juga penjual buah buahan. Dulu menjadi pusat pasar malam ya kota Pati.

Rumah Pemotongan Hewan


Ini adalah gambar rumah pemotongan hewan di Pati tepatnya di desa Parenggan. Entah kapan berdirinya, bangunan ini termasuk kuno dan perlu dijaga kelestariannya. Ketika era tahun 70-an waktu masih SD. Bersama teman teman minggu pagi jalan jalan lihat sapi dipotong di bangunan ini

Pentol Godhi


Berikut Pentol Godhi, gambar diambil dari pertigaan depan rumah pemotongan hewan jalan dokter Susanto. Diambil saat mudik 1430 H. Sekarang tiap sore hingga malam hari dekat pentol banyak PKL ada es degan, kue serabi dan aneka wedang.

Monday 28 September 2009

Pentol Blaru


Pentol Blaru adalah salah satu nama tugu batas kota pada waktu itu. Pentol ini mempunyai nilai sejarah yang tinggi bagi kota Pati. Bisa juga menjadi bangunan bersejarah. Entah kapan pentol ini dibuat yang mesti masyarakat Pati menyebutnya Pentol. Sebelumnya ada empat pentol namun sekarang hanya tersisa dua yaitu pentol Blaru dan pentol Godhi.

Monday 14 September 2009

Istana Bogor


Istana Bogor ini diambil gambarnya pada bulan Agustus 2009 ketika kami berkunjung ke kota ini dalam suatu acara. Pada saat lampu merah kami berhenti dan sempatkan ambil gambar ini. Mengingat istana ini penuh makna dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia.

Wednesday 2 September 2009

Touring BKM KMS


Gambar disamping adalah teman teman dari BKM KMS Banyumanik Semarang sedang intirahat sambil belanja dari perjalanannya Wonosari - Semarang. Gambar diambil perjalanan pulang dari Wonosari Gunung Kidul ke arah Yogyakarta. Merupakan jalur berliku menjelang daerah yang dikenal dengan tikungan irung petruk.

Wednesday 19 August 2009

Gerabah Nglipoh




Dusun Nglipoh Desa Karanganyar Kecamatan Borobudur merupakan desa wisata. Desa ini masyarakatnya banyak menggeluti usaha gerabah. Kata Nglipoh diambil dari bahasa sansekerta yang artinya Kali atau sungai dan Poh artinya tempat. Dusun ini bersebelahan dengan perbukitan Menoreh yang menurut legenda dihuni oleh Nyai Kalipah dan keluarganya. Hinga saat ini terkenal dengan sebutan Dusun Nglipoh. Aktivitas kerajinan gerabah Nglipoh terjadi sejak nenek moyang. Desa ini terletak disebelah Barat Daya candi Borobudur.

Thursday 14 May 2009

Es Durian

Bagi penggemar Durian, di Purbalingga ada warung Es Durian yang cukup terkenal. Karena walaupun tidak musim durian warung ini selalu tersedia durian. Daging durian yang dipisah dari bijinya disajikan dalam mangkuk disertai campuran gula kelapa. Wis pokoke nikmat banget. Untuk lokasi sebelah kiri jalan kalau mau pulang dari Purbalingga. Waduh lupa aku nama jalane.

Bebek Garong


Bebek Garong adalah kepanjangan bebek garing diobong alias dibakar. Ini salah satu tujuan wisata kuliner di Kota Magelang. Lokasinya sebelah kiri pasar Cacaban atau sejalan dengan rumah pak Bibit Waluyo di Magelang. Disamping bebek bakar juga ada ayam bakar. Disela sela itu disajikan pula tahu penyet. Warung makan ini biasanya rame pada saat jelang makan siang. Ancar ancar menuju warung ini adalah dari Simpang lima Magelang itu kearah Barat menuju arah masjid atau lewat depan Bank Jateng Magelang.

Monday 30 March 2009

Kecap LELE Khas Pati



Bagi masyarakat kota Pati atau yang pernah tinggal di kota Pati dalam dunia masak memasak pasti mengenal kecap cap Ikan Lele. Sebenarnya pada era tahun 80-an selain kecap lele ada juga kecap cap dua bukur (gambar dua kerang) pabriknya di jalan Diponegoro dekat pertigaan menuju asrama polisi atau yang menuju SMPN-3.
Mengenai kecap Lele hampir semua masakan yang berasal dari kota Pati ini menggunakan kecap ini. Mulai nasi semur, nasi gandul, tahu campur, soto kemiri. Kecap lele ini mudah dujumpai di toko toko di kota Pati. Namun untuk luar kota nampaknya susah ditemukan. Tetapi bagi yang tinggal di Semarang dapat dijumpai di swalayan Ramai. Pada umumnya warga Pati yang merantau di luar kota selalu menyempatkan membawa oleh oleh kecap ini. Kecap ini oleh orang Pati ngefans banget seperti tiada duanya. Belum siip kalau tidak menggunakan kecap Lele. Bagi yang melakukan perjalanan ke Pati industri kecap ini dapat dijumpai di jalan Rogowangsan, atau tepatnya sebelah Timur pasar tradisional Rogowangsan. Bila kita ke Timur sedikit 11 Km dari arah Pati tepatnya di Juwana sebagai kota kecamatan terdapat industri kecap yang taste nya sama dengan kecap Lele, yaitu namanya kecap cap Gentong. Ada kemiripan rasa atau mungkin masih saudara yang membuatnya. Bagi yang berasal dari Juwana tentu tidak asing dengan kecap cap Gentong ini.
Bagi yang mampir ke kota Pati dan sempat makan nasi Gandul, nasi semur, nasi soto. Coba ditengok atau ditanyakan pada penjual, kecap apa yang dipakai. Tentu kecap Lele kebanyakan yang dipakai.

Tuesday 24 March 2009

Buah Kemundung

Pada bulan Februari - Maret menjelang musim hujan habis biasanya musim buah Kemundung. Dulu tahun 80-an banyak dijumpai di pasar Puri atau pasar Rogowangsan. Buah Kemundung ini rasanya manis kecut, anak seusia SD yang menyukai. Bentuknya seperti duku atau langsep. Tapi buah ini kulitnya tipis. Sampai sekarang tidak tahu darimana buah ini berasal. Namun bila musim hujan mau berakhir buah ini banyak dijumpai di pasar. Gambar disamping dijumpai di pasar Salatiga, lalu mengingatkan pada masih kecil ketika duduk di bangku SD.

Thursday 19 March 2009

Jajan Tradisional



Lepet adalah jajanan tradisional orang masyarakat Jawa. Lepet ini biasanya muncul atau dibuat pada bulan syawal tepatnya tujuh hari setelah lebaran Idul Fitri. Lepet dibuat dari bahan beras ketan yang telah dicampur santan atau parutan kelapa. Lalu dibungkus dengan daun kelapa muda biasa disebut janur kuning lalu di kukus. Sebagai teman lepet, ada juga arem arem bagi yang tidak menyukai ketan. Yang dibungkus daun pisang ini adalah ketan juruh yaitu beras ketan yang dicampuri parutan kelapa trus dikasih gula merah yang telah dicairkan. Mak nyus kalau disantap pada pagi hari. Makanan ini ditemukan pas jalan jalan disepanjang bandara A Yani Semarang. Di seberang perlintasan rel kereta itulah ada warung kopi tepatnya dibelakang pos jaga palang pintu KA jajanan ini ditemukan.

Memilih Madu Murni



Madu oleh banyak orang sudah diketahui khasiatnya. Baik itu untuk minuman maupun campuran makanan. Bahkan berkhasiat juga sebagai penurun panas bila langsung diminum. Madu juga bisa membuat stamina tetap fit. Dengan telah dikenalnya oleh banyak orang khasiat madu maka berbagai cara juga dipalsukan. Bila anda berjalan jalan atau pas menemui penjual madu seperti gambar disamping. Penjual madu menawarkan dagangannya dengan membawa rumah tawonnya yang seolah olah ini adalah madu asli. Menjualnya kita ditunjukkan dengan menuangkan kedalam botol itu madu. Si pedgang menyakinkan calon pembelinya bahwa ini adalah madu asli. Jangan percaya begitu saja dengan penjual semacam ini. Madu asli panennya tidak seperti ini ada tata caranya tersendiri. Dan bila di cicipi madu seperti ini rasanya manis ada asamnya. Dilihat warna nya seperti madu asli. Tapi bagi yang sudah terbiasa minum madu akan dapat membedakannya apakah ini madu asli atau tidak. Dari harga seperti botol gambar disamping ditawarkan Rp 20.000 per botolnya. Kalau madu asli dengan botol yang sama kurang lebih Rp 40 ribuan.

Wednesday 11 March 2009

Sekilas Candi Borobudur


Candi Borobudur adalah candi kuno peninggalan agama Budha dan dibangun sebagai tempat bersemadi, atau untuk mengheningkan cipta. Nama Borobudur berasal dari kata Boro dan Budur. Boro berarti kuil atau candi, dari bahasa sansekerta Byara sedangkan Budur juga dalam bahasa Bali Beduhur yang artinya diatas bukit.
Candi Borobudur dibangun diatas bukit dengan bentuk piramida berundag, candi ini terbuat dari susunan batu jenis andesit yang jumlahnya lebih dari 2.000.000 blok batu. Bangunan atas berbentuk stupa induk dan berlandaskan tiga teras bulat, gaya ini menggambarkan arsitektur India. Sedangkan bagian bawah merupakan bangunan piramidaberundag berbentuk persegi bersudut banyak. Bentuk ini menggambarkan gaya atau arsitektur Jawa, akan tetapi kedua bagian tadi merupakan satu kesatuan dan keseluruhannya menyerupai stupa.
Stupa yang aca di candi borobudur sesuai dengan konsep agama Budha merupakan replika dari alam semesta. Candi Borobudur tidak mempunyai ruangan didalamnya. Kita hanya dapat melihat dan mengaguminya dengan berjalan mengelilingi candi tersebut. Bangunan candi Borobudur terdiri dari tiga bagian besar.
Bagian Pertama, dinamakan Kamadhatu yang menggambarkan alam kehidupan manusia yang sudah dapat mengendalikan hawa nafsu dilambangkan oleh pondasi.

Bagian kedua dinamakan Rupadhatu yang menggambarkan alam kehidupan manusia yang sudah dapat mengendalikan hawa nafsunya akan tetapi masih terikat bentuk.

Bagian ketiga dinamakan Arupadhatu yang menggambarkan alam nirwana atau sunyata dilambangkan 3 teras berbentuk lingkaran.

Archa Budha yang terdapat di Candi Borobudur jumlahnya 504 buah. Didalam stupa berlubang di tiga teras bawah stupa induk terdapat 72 buah arca yang disebut Wajra Satwa.
Didalam relung relung pada tingkat Rupadhatu terdapat arca sebanyak 432 buah yang disebut Dyani Budha. Arca Dyani Budha pada setiap sisi candi mulai dari dinding tingkat 1 smpai tingkat 4 mempunyai sikap tangan yang berbeda. Sikap ini disebut Mudara.
Pada sisi sebelah timur disebut Aksobya dengan sikap tangan Bumi Sparsa yang melambangkan kekuatan iman.
Sisi sebelah Selatan disebut Ratna Sambawa dengan sikap tangan Wara Mudra melambangkan cinta kasih.
Sisi sebelah Barat disebut Amitaba dengan sikap tangan Dyana Mudra yang melambangkan sedang bersemedi.
Sisi sebelah Utara disebut Amogasidha dengan sikap tangan Abhaya Mudra melambangkan tidak takut terhadap bahaya.
Sedangkan pada bagian tengah yang seluruhnya menghadap ke segala arah dinamakan Wairocana dengan sikap tangan Witarka Mudra, melambangkan sikapmenyebarluaskan ajaran ajaran.

Tuesday 10 March 2009

Sejuta Lilin di Borobudur


Gambar disamping adalah sisa sisa lilin dipelataran candi Borobudur yang malam sebelumnya 8 Maret 2009 telah digelar ritual tahunan sebuah pengharapan perdamaian dunia di tahun 2009. Doa perdamaian oleh para biksu ini sudah berlangsung sejak delapan tahun lalu. Secara umum gelar doa ini disebut "Monlam" yang artinya aspirasi atau keinginan yang mendalam untuk memberikan kebahagiaan kepada mahluk lain dan pada saat yang bersamaan juga meningkatkan akar kebijakan diri sendiri.
Pada minggu pagi 8 Maret 2009 ini kunjungan wisatawan cukup banyak, namun masih didominasi wisatawan lokal dan kelihatan pula 2 sampai 3 orang wisatawan asing. Membludaknya wisatawan ini dikarenakan masyarakat memanfaatkan liburan Maulud Nabi Muhammad yang jatuh pada hari senin.

Sunday 1 February 2009

Wedang Ronde Salatiga















Wedang ronde sudah banyak orang mengenalnya. Wedang ronde Salatiga mempunyai ciri khas tersendiri. Pada hari Minggu 1 Feb 09 lalu kami mengadakan perjalanan menuju kota Salatiga. Cuaca pada saat itu memang pas untuk membeli wedang ronde karena cuaca sedang mendung dan akan turun hujan. Bagi anda yang melakukan perjalanan melewati Salatiga bisa mampir membeli wedang ronde ini. Biasanya kami mampir di seberang Bank Bukopin atau tepatnya disebelah kiri pintu masuk hotel (lupa namanya) karena disamping menikmati hangatnya ronde kita bisa menikmati jadah bakar yang bersebelahan serta dapat belanja buah apokat yang ditawarkan disekitar itu. Warung biasa buka jam 9 pagi sampai malam.

Wednesday 7 January 2009

Dampak Krisis Global



Foto disamping ini akibat dampak krisis global, buyer kami di Jepang mengalami kesulitan finansial. Kami disini juga kena dampaknya. Mulai Januari 2009 sudah tidak ada order lagi.

Main Dulu


Sambil menunggu bel masuk. Anak anak lihat lihat mainan yang dijual sama Lek-e.

AmazingCounters.com